Jumat, 20 Februari 2015

JAGALAH KESUCIANMU UKHTI

                                                                                 
Insan yang telah berikrar setia menunaikan tugas mulia sebagai Muslimah
Sentiasa bersabar menghadapi berbagai rintangan hidup yang mendatang
Yang sentiasa berupaya mewujudkan cita-cita mulia dan hanya mengharapkan keredhaan ALLAH SWT.

Akhlakmu begitu mempersona, sopan dan menyejukan mata
Tutur bicaramu melegakan jiwa yang lara
Penampilanmu terhias dengan panduan agama
Perisai malu menjadi pakaian keperibadianmu yang utama
Dan, semangat juangmu yang sentiasa membara dalam jiwa

Semuanya, bersatu padu dalam dirimu
Agar menjadi wanita yang dirindu Syurga

Ketahuilah, wahai muslimah yang luhur

Kehilanganmu, bererti kehilangan untaian talian cinta,
Ketiadaanmu, bererti ketiadaan generasi manusia,
Kebaikanmu, bererti kebaikan segenap semesta,
Keburukanmu, bererti kehancuran tiang negara.

Ketahuilah wahai saudariku mukminah solehah,

Tidak akan pernah kita temui kenikmatan hakiki tanpa perjuangan sejati, tidak pernah kita jumpai kebahagiaan tertinggi tanpa pengorbanan tiada henti. Apa yang kita persembahkan untuk meninggikan agama Allah tidak pernah sia-sia.

Ibarat cahaya, ia akan sentiasa menerangi,
Ibarat pohon rendang, ia akan menaungi,
Ibarat bunga mawar, ia sentiasa harum mewangi

Senyumanmu, akhlakmu, budi pekertimu, sahsiahmu adalah kekuatan, kemewahan dan kekayaanmu yang sebenar.

Jadilah dirimu yang sebenar sesuci fitrah insani, agar disayangi makhluk duniawi dan dirindui hati-hati yang mencintai Ilahi.

Agar Bidadari di syurga, mencemburuimu kerana mutiara berharga yang terpendam di dalam dirimu

Peliharalah dirimu dan perindahkanlah keperibadianmu
Agar dirimu menjadi wanita muslimah solehah yang dicintai, dikasihi dan diredahi Ilahi

Yakinilah ukhti mukminah,

Keindahan sanubari
Kedamaian hati
Ketenteraman batini
Kelembutan sahsiah diri
Akan terpancar dari setiap diri mukminah yang tulus ikhlas memilih jalan yang mulia ini,

Jalan yang dihampari dengan duri-duri
Yang mungkin akan tertusuk dikaki
Namun, jauh disudut hati
Inilah jalan menuju Ilahi

Muslimah yang tetap teguh menyusuri al-haq dengan keimanan yang hakiki
Membasmi yang batil dengan gagah berani
Tidak pernah gentar dan takut mati.

Semoga dirimu, benar-benar dicintai Rabbi.
Women Of Heaven

Titipan buat mereka-mereka yang bergelar wanita, kalian adalah insan ciptaan ALLAH SWT yang istimewa. Memiliki kekuatan yang luar biasa, andainya kehidupan ini didasari keimanan, keyakinan, kepasrahan dan pergantungan hanya sanya untuk ALLAH SWT.

PUASA DAUD, PUASA PALING ISTIMEWA


                                                                                Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam kepada Nabi-Nya. Pada kesempatan kali ini, saya akan merepost materi puasa lainnya yaitu mengenai puasa Daud. Materi ini telah di postkan pada 29 Maret 2010. Puasa Daud adalah melakukan puasa sehari, dan keesokan harinya tidak berpuasa. Semoga bermanfaat.

Puasa Daud, Puasa Paling Istimewa

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ أَحَبَّ الصِّيَامِ إِلَى اللَّهِ صِيَامُ دَاوُدَ وَأَحَبَّ الصَّلاَةِ إِلَى اللَّهِ صَلاَةُ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ كَانَ يَنَامُ نِصْفَ اللَّيْلِ وَيَقُومُ ثُلُثَهُ وَيَنَامُ سُدُسَهُ وَكَانَ يَصُومُ يَوْمًا وَيُفْطِرُ يَوْمًا
“Puasa yang paling disukai di sisi Allah adalah puasa Daud, dan shalat yang paling disukai Allah adalah Shalat Nabi Daud. Beliau biasa tidur di pertengahan malam dan bangun pada sepertiga malam terakhir dan beliau tidur lagi pada seperenam  malam terakhir. Sedangkan beliau biasa berpuasa sehari dan buka sehari.”[1]
Faedah hadits:
1. Hadits ini menerangkan keutamaan puasa Daud yaitu berpuasa sehari dan berbuka (tidak berpuasa) keesokan harinya. Inilah puasa yang paling dicintai di sisi Allah dan tidak ada lagi puasa yang lebih baik dari itu.
2. Di antara faedah puasa Daud adalah menunaikan hak Allah dengan melakukan ketaatan kepada-Nya dan menunaikan hak badan yaitu dengan mengistirahatkannya (dari makan).
3. Ibadah begitu banyak ragamnya, begitu pula dengan kewajiban yang mesti ditunaikan seorang hamba begitu banyak. Jika seseorang berpuasa setiap hari tanpa henti, maka pasti ia akan meninggalkan beberapa kewajiban. Sehingga dengan menunaikan puasa Daud (sehari berpuasa, sehari tidak), seseorang akan lebih memperhatikan kewajiban-kewajibannya dan ia dapat meletakkan sesuatu sesuai dengan porsi yang benar.
4. Abdullah bin ‘Amr sangat semangat melakukan ketaatan. Ia ingin melaksanakan puasa setiap hari tanpa henti, begitu pula ia ingin shalat malam semalam suntuk. Karena ini, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarangnya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi solusi padanya dengan yang lebih baik. Untuk puasa beliau sarankan padanya untuk berpuasa tiga hari setiap bulannya. Namun Abdullah bin ‘Amr ngotot ingin mengerjakan lebih dari itu. Lalu beliau beri solusi agar berpuasa sehari dan tidak berpuasa keesokan harinya. Lalu tidak ada lagi yang lebih afdhol dari itu. Begitu pula dengan shalat malam, Nabi shallallallahu ‘alaihi wa sallam memberi petunjuk seperti shalat Nabi Daud. Nabi Daud ‘alaihis salam biasa tidur di pertengahan malam pertama hingga sepertiga malam terakhir. Lalu beliau bangun dan mengerjakan shalat hingga seperenam malam terkahir. Setelah itu beliau tidur kembali untuk mengistirahatkan badannya supaya semangat melaksanakan shalat Fajr, berdzikir dan beristigfar di waktu sahur.
5. Berlebih-lebihan hingga melampaui batas dari keadilan dan pertengahan dalam beramal ketika beribadah termasuk bentuk ghuluw (berlebih-lebihan) yang tercela. Hal ini dikarenakan menyelisihi petunjuk Nabawi dan juga dapat melalaikan dari berbagai kewajiban lainnya. Hal ini dapat menyebabkan seseorang malas, kurang semangat dan lemas ketika melaksanakan ibadah lainnya. Ingatlah, sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
6. Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin rahimahullah mengatakan, “Puasa Daud sebaiknya hanya dilakukan oleh orang yang mampu dan tidak merasa sulit ketika melakukannya. Jangan sampai ia melakukan puasa ini sampai membuatnya meninggalkan amalan yang disyari’atkan lainnya. Begitu pula jangan sampai puasa ini membuatnya terhalangi untuk belajar ilmu agama. Karena ingat di samping puasa ini masih ada ibadah lainnya yang mesti dilakukan. Jika banyak melakukan puasa malah membuat jadi lemas, maka sudah sepantasnya tidak memperbanyak puasa. … Wallahul Muwaffiq.”[2]
7. Tidak mengapa jika puasa Daud bertepatan pada hari Jumat atau hari Sabtu karena ketika yang diniatkan adalah melakukan puasa Daud dan bukan melakukan puasa hari Jumat atau hari Sabtu secara khusus.
Referensi:
Syarh Riyadhus Sholihin, Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin, Darul Kutub Al ‘Ilmiyah, cetakan ketiga, 1424 H.
Penjelasan Syaikh ‘Ali bin Yahya Al Haddadi di website pribadinya haddady.com pada link:  http://www.haddady.com/ra_page_views.php?id=323&page=19&main=7
 

Tentang Nisa Copyright © 2009 Cookiez is Designed by Bread Machine Reviews | watch free movies online by Blogger Templates